English Dutch Japanese Korean

Sabtu, 09 Juli 2011

Ruwatan

Ruwatan, Golkar Bertekad Satukan Nusantara

Ruwatan dilakukan di situs petilasan Gajah Mada saat ucapkan Sumpah Palapa.

Jum'at, 8 Juli 2011, 14:49 WIB
Bayu Galih
VIVAnews - Prihatin dengan krisis moral yang melanda Indonesia, Partai
Golkar Jawa Timur mengadakan ruwatan nasional. Ruwatan dilakukan dengan menggelar wayang kulit dengan lakon 'Rama Tambak Mengatasi Krisis Moral Bangsa' dengan dalang kondang Ki Manteb Sudarsono di Pendopo Agung Trowulan Mojokerto, Jawa Timur, Jumat, 8 Juli 2011.

Ketua panitia, Ridwan Hisyam mengatakan pagelaran wayang kulit untuk ruwatan sengaja ditempatkan di situs yang dipercaya sebagai petilasan Maha Patih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada, saat mengucapkan Sumpah Palapa untuk mempersatukan Nusantara dibawah Kerajaan Majapahit.

"Partai Golkar ingin mengikuti jejak Patih Gajah Mada yang mempersatukan Nusantara. Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya ritual itu, bangsa Indonesia bersatu kembali dan perselisihan antar pemimpin bisa teratasi," kata Ridwan Hisyam di Surabaya, Jumat, 8 Juli 2011.

Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim periode 2004-2009 itu menjelaskan, pagelaran wayang kulit sebenarnya sudah menjadi tradisi Golkar dari tahun ke tahun.Tapi tradisi ini sempat vakum saat dipimpin Jusuf Kalla (JK).

"Alhamdulillah semenjak Partai Golkar dipimpin Pak Ical (Aburizal Bakrie), tradisi itu bisa dihidupkan kembali," ucapnya.

Selain membuka pagelaran wayang kulit, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie didampingi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tanjung juga menyampaikan pidato kebudayaan untuk menghimbau rakyat Indonesia agar senantiasa kembali ke Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara.

"Empat pilar bangsa yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah final. Karena itu partai Golkar tidak akan membiarkan siapapun yang ingin menciderai NKRI," ujar mantan ketua DPD Partai Golkar Jatim itu.

Ditemui secara terpisah, Ki Manteb Sudarsono menjelaskan, untuk menyiapkan pentas akbar dengan lakon "Rama Tambak Mengatasi Krisis Moral Kebangsaan",
dia lebih dulu harus berpuasa mutih selama tiga hari termasuk
bersikap sabar. Dijelaskannya, lakon yang dimainkan tersebut sinopsisnya menggambarkan bagaimana seorang pemimpin dalam menghadapi masalah
selalu memperhatikan suara rakyat. Sehingga kebijakan yang diambil
guna mengatasi masalah selalu mendapat dukungan rakyat.

"Pagelaran ini adalah salah salah satu upaya mengenalkan kembali
warisan budaya bangsa yang mandiri, kuat dan kokoh. Dimana ideologi
Pancasila yang sudah menjadi kesepakatan bersama digunakan dalam
menata persoalan bangsa," papar Ki Manteb Sudarsono.

Sejumlah sinden yang akan mendampingi penampilan Ki Manteb nantinya juga ada yang berasal luar negeri, antara lain, dari Hongaria dan Jepang. (ren)

Laporan : Tudji Martudji | Surabaya
• VIVAnews

DPD Partai Golkar Jatim mengadakan Ruwatan Nasional di Situs Sejarah Majapahit...baca selengkapnya dari sumber berita yang saya kutip diatas <admin>

0 komentar:

Posting Komentar